Lemak dan minyak memang saling berkaitan erat, tetapi keduanya punya perbedaan lho Moms. Nah, agar bisa mengkonsumsi keduanya dengan cara yang sehat, Moms perlu mengetahui perbedaan lemak dan minyak terlebih dulu.
Istilah “lemak” pada umumnya diartikan sebagai zat gizi makro, seperti halnya karbohidrat dan protein. Sedangkan “minyak”, istilah ini identik dengan minyak untuk memasak atau menambah cita rasa makanan, seperti minyak goreng, minyak canola, minyak wijen, atau lainnya.
Secara kimiawi, lemak (fats) dan minyak (oils) merupakan zat yang sama-sama terbentuk dari komponen utama berupa trigliserida, di mana trigliserida ini tersusun dari satu molekul gliserol yang berikatan dengan tiga molekul asam lemak (bagian terkecil penyusun lemak). Meskipun terbentuk dari bahan-bahan yang sama, namun lemak dan minyak memiliki beberapa perbedaan. Apa sajak perbedaan lemak dan minyak?
Perbedaan Lemak dan Minyak
Setidaknya ada lima perbedaan lemak dan minyak yang perlu Moms ketahui, yaitu:
- Ikatan KimiawiLemak hanya punya satu ikatan tunggal pada struktur kimiawinya sehingga disebut sebagai lemak jenuh, sedangkan minyak memiliki lebih banyak ikatan tunggal pada struktur kimiawinya sehingga termasuk dalam asam lemak tak jenuh.
- Bentuk pada Suhu RuangLemak berbentuk padat atau semi padat pada suhu ruang, sedangkan minyak berbentuk cair. Kalau Moms berbelanja dan menemukan produk seperti minyak padat walaupun tidak disimpan dalam kulkas, inilah yang disebut lemak.
- Titik LelehMinyak punya titik leleh yang lebih rendah daripada suhu ruang, sehingga bentuknya cair. Sementara itu, lemak memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan suhu ruang sehingga lemak bisa mempertahankan bentuknya yang padat.
- Sumber
- ReaktivitasIkatan rangkap pada minyak membuatnya lebih reaktif terhadap oksigen, sehingga minyak mudah tengik jika disimpan dalam suhu ruang. Sebaliknya, lemak justru kurang reaktif sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah tengik.
Baca juga: Begini 4 Cara Memasak Sayur agar Nutrisi Tetap Terjaga
Konsumsi Lemak dan Minyak Terlalu Banyak, Apakah Bahaya?
Minyak dan lemak yang Moms konsumsi akan dicerna oleh tubuh menjadi bentuk yang paling kecil yaitu asam lemak, lalu asam lemak pada usus akan diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Asam lemak inilah yang kemudian disebut sebagai lemak pada makanan.
Fungsi utama lemak adalah untuk menyediakan energi hingga melindungi organ-organ vital. Selain itu juga berperan dalam fungsi kekebalan tubuh, pembentukan hormon, dan pengiriman sinyal saraf. Terlepas dari perbedaan yang ada, baik lemak maupun minyak memberikan manfaat bagi tubuh. Hanya saja, Moms harus memerhatikan jenis dan jumlah lemak yang dikonsumsi agar asupannya sesuai dengan kebutuhan.
Asupan lemak jenuh yang berlebihan bisa meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL), yaitu kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Jenis lemak ini biasanya banyak terkandung pada mentega dan ghee, minyak kelapa dan minyak sawit, bagian daging yang berlemak, daging yang diawetkan, sosis, bacon, dan kornet, serta beberapa produk susu. Meski begitu, tidak semua jenis lemak berdampak buruk bagi tubuh lho Moms. Lemak tak jenuh yaitu lemak yang dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bermanfaat bagi jantung. Jenis lemak yang satu ini banyak terdapat pada minyak zaitun, buah alpukat, serta beberapa jenis kacang-kacangan. Pada sumber hewani, lemak tak jenuh biasanya ditemukan dalam ikan yang berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna.
Tips Memilih Minyak Goreng
Sekarang, Moms sudah tahu perbedaan lemak dan minyak. Lemak dan minyak memang memiliki bentuk berbeda, namun keduanya punya manfaat serupa jika dikonsumsi sesuai anjuran. Keduanya sama-sama mengandung asam lemak penting yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Tapi Moms harus ingat, asupan lemak yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Jadi, pastikan asupan lemak Moms berasal dari sumber yang menyehatkan dan sesuai dengan kebutuhan gizi harian.
Mulai sekarang, pastikan Moms memilih dan menggunakan minyak goreng yang berkualitas dan aman untuk kesehatan. Ada beberapa hal yang harus diingat sebelum memilih minyak goreng sehat yang tepat untuk Moms dan keluarga:
- Perhatikan kandungan lemak pada minyak goreng.
- Cek titik asap minyak goreng. Semakin tinggi titik asap, maka akan semakin tinggi kesesuaian untuk menggoreng makanan. Titik asap bisa bervariasi untuk jenis minyak yang sama, tergantung pada pemrosesan produknya.
- Perhatikan rasio Omega yang sehat.
- Pilih minyak yang memiliki kandungan vitamin A, D, dan E.
Baca juga: 4 Tips Jitu Merawat Peralatan Kayu yang Ada di Dapur
Minyak goreng Bimoli bisa jadi pilihan yang tepat. Minyak goreng Bimoli dibuat dari bibit biji kelapa sawit pilihan sehingga menghasilkan minyak goreng yang berkualitas. Diperkaya dengan Vitamin E, Pro Vitamin A Omega-6 dan Omega-9 sehingga dapat membantu menurunkan kolesterol jahat LDL dan menaikkan kolesterol baik HDL. Selain panasnya yang tetap stabil sehingga masakan matang luar dalam, minyak goreng ini juga jernih dan tidak mudah susut. Jadi, minyak goreng Bimoli bisa Moms gunakan untuk menggoreng lebih banyak.
Yuk, hadirkan kerenyahan di setiap masakan dan kebahagiaan di rumah dengan minyak goreng Bimoli. Moms bisa dapatkan produknya di Shopee dan Tokopedia, atau tempat belanja favorit Moms lainnya.